CENGKEH SAMBUNG

CENGKEH SAMBUNG

Cengkeh merupakan primadona tanaman bagi petani karena harganya yang cukup bagus. Tanaman cengkeh termasuk tanaman yang manja karena untuk dapat hidup dan berproduksi dengan baik dia harus ditanam di tanah, iklim dan ketinggian yang sesuai.
 Tanaman cengkeh mempunyai sistem perakaran yang kurang bagus. Sistem perakaran cengkeh sangat peka terhadap kekeringan, genangan air dan serangan hama penyakit tanaman terutama penyakit yang bersifat soil born. Tanaman cengkeh akan mudah sekali merana bila akar 
tanaman mengenai lapisan tanah keras atau berbatu. Dengan sistem perakarannya yang kurang bagus maka cengkeh memerlukan tanah yang cukup gembur, solum yang dalam (minimal 2 meter) dan bagus drainasenya untuk bisa tumbuh dan berproduksi secara optimal.

Apakah sistem perakaran cengkeh bisa diperbaiki? Sistem perakaran cengkeh bisa kita perbaiki dengan sistem grafting yaitu menggabungkan batang bawah yang mempunyai sistem perakaran bagus dengan batang atas (scion) dari pohon cengkeh yang berkualitas bagus. Batang bawah bisa diambil atau digunakan jenis-jenis tanaman lain yang masih satu keluarga dengan tanaman cengkeh. Beberapa keuntungan sistem grafting adalah :
1. Daerah penanaman cengkeh bisa diperluas karena kita bisa memilih batang bawah yang tahan terhadap kondisi lingkungan
2. Tanaman cengkeh akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman terutama terhadap penyakit , baik itu jamur JAP atau yang disebarkan melalui tanah (soil born)
3. Tanaman cengkeh lebih tahan terhadap tekanan lingkungan terutama terhadap kekurangan air
4. Mempercepat pembungaan cengkeh karena dengan sistem grafting maka tanaman cengkeh akan mulai berbunga pada umur 3 tahun
5. Tanaman akan seragam karena kita bisa memilih batang atas (scion) dari tanaman terbaik
6. Umur tanaman lebih lama di bandingkan dengan cengkeh biasa
Petani cengkeh di beberapa daerah di Jawa Timur terutama di Jombang, Blitar dan Tulungagung sudah mulai menanam cengkeh sambung. Pusat pembibitan cengkeh sambung yang terbanyak adalah di Blitar dan Jombang. Para petani menggunakan bermacam-macam batang bawah diantaranya menggunakan Banji (Syzygium syzygioides), Juwet (syzygium cumini), Salam (syzygium polyanthum) dan Jambu hutan (syzygium picnanthum). Saat ini yang sudah sukses digunakan sebagai batang bawah adalah Banji, pucuk merah  dan Juwet (jamblang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar