A. Kegunaan Cengkeh
Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya
yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia. Terutama
di Indonesia, cengkeh digunakan sebagai bahan rokok kretek. Cengkih juga
digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat Cina dan Jepang. Minyak cengkeh
digunakan sebagai aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Daun cengkeh
kering yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan efektif
untuk mengendalikan penyakit busuk batang Fusarium dengan memberikan 50-100
gram daun cengkih kering per tanaman.
B. Persyaratan Tumbuh
- Tanah yang sesuai untuk tanaman cengkeh adalah gembur,
solum tanah tebal (minimal 1,5 meter) serta kedalaman air tanah lebih dari 3
meter dari permukaan tanah, jenis tanah yang sesuai adalah latosol, podsolik
merah, mediteran dan andoso.
- Keasaman tanah (pH) optimum berkisar antara 5,5 – 6,5.
- Besarnya curah hujan optimal untuk perkembangan tanaman
cengkeh berkisar 1.500 – 2.500 mm/tahun serta bulan kering kurang dari 2 bulan,
suhu antara 25 – 34ยบ C kelembaban (RH) 80 – 90 %.
- Ketinggian tempat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman
cengkeh berkisar antara 200 – 600 meter diatas permukaan laut (dpl).
C. Penanaman
1. Persiapan Lahan
- Pembersihan lahan yang dilanjutkan dengan pegolahan tanah.
- Pembuatan lubang tanam, ukuran yang biasa digunakan
panjang, lebar dan kedalaman masing – masing berkisar antara 60 – 80 cm (60 X
60 X 60 cm atau 80 X 80 X 80 cm atau 80 X 80 X 60 cm)
- 2 minggu – 1 bulan sebelum tanam diberi pupuk kandang
sebanyak 5 – 10 Kg/pohon.
- Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat saluran drainase
yang cukup.
2. Jarak Tanam
- Jarak tanam yang biasa digunakan pada penanaman cengkeh
tidak sama tergantung pada ketinggian dan kemiringan tanah. Jarak tanam yang
biasa digunakan adalah sekitar 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8 m = 178 pohon
atau 8 m x 8 m = 156 pohon.
3. Pola Tanam
- Penanaman dilaksanakan pada awal musim hujan.
- Pola tanam campuran (polykuntur) dengan system tanam
pagar, yaitu memperkecil jarak tanam dalam baris (Timur-Barat) misalnya 12 m x
5 m atau 14 m x 6 m sehingga tersedia ruangan untuk tanaman sela/campuran.
- Tanaman campuran dapat dilakukan pada tanaman yang belum
produktif dan atau kurang produktif.
D. Pemeliharaan Tanaman.
Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya
adalah pemeliharaan. Pada tanaman cengkeh, pemeliharaan merupakan periode yang
panjang, yaitu selama tanaman yang diusahakan tersebut dianggap masih
menguntungkan secara ekonomis.
1. Pengelolaan Lahan dan Tanaman.
Penggemburan Tanah dan Sanitasi Kebun.
- tanaman cengkeh umur 1 – 5 tahun merupakan periode yang
kritis, sekitar 10 – 30 % tanaman yang telah ditanam dilapangan mengalami
kematian atau perlu diganti/disulam karena berbagai sebab, seperti hama
penyakit, kekeringan, kalah bersaing dengan gulma, atau penyebab lainnya.
- Penggemburan tanah disekeliling tanaman didaerah sekitar
perakaran di cangkul dangkal (± 10 cm) sekurangnya 2 kali setahun, pada awal dan akhir musim hujan sekaligus sebagai
persiapan pemupukan.
- Gulma/alang-alang harus dibersihkan sampai akar-akarnya
dengan cangkul/garpu atau dengan penyemprotan herbisida.
1. Pengaturan Naungan
- Pada stadia awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan
naungan yang cukup, berupa naungan buatan/sementara.
- Naungan buatan diadakan maksimal untuk dua periode musim
kemarau setelah penanaman.
2. Penyulaman.
- Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan,
yaitu untuk menghindari kematian tanaman karena kekurangan air.
3. Penyiraman
- Pada awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan kondisi
tanah yang lembab, sehingga pada musim kemarau perlu adnya penyiraman.
- Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi,
kecuali pada kondisi iklim ekstrim kering.
4. Pemasangan mulsa
- Untuk menjaga kelembaban tanah disekitar tanaman dan
memberikan kondisi lebih baik bagi pertumbuhan akar.
- Dilakukan menjelang musim kemarau.
5. Pemupukan.
- tujuan pemupukan adalah untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dan meningkatnya produksi cengkeh setelah panen.
- Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan pupuk pada
tanaman cengkeh dilakukan dibawah proyeksi tajuk dan bagian dalam tajuk.
-Dosis
Untuk menghasilkan setiap 5kg cengkeh kering unsure hara
yang harus diberikan untuk PupukAn-Organik menurut (Prof.DrIr.ToyibHWijaya)
N=417g, P=26g, K=316g, Mg=56g, Ca=206g
Dan Pupuk Organik Kompos 20-30 Kg
Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cengkeh, bahkan pada serangan berat dapat
menyebabkan kematian.
Hama yang umum menyerang tanaman cengkeh adalah penggerek
batang, penggerek ranting, rayap, uret, kutu daun. Sedangkan penyakit yang
sering menyerang antara lain : Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC), Cacar Daun
Cengkeh (CDC), Die back (mati ranting), embun jelaga.
Alternatif Pemecahan Masalah untuk hama dan penyakit
Dengan cara Kultur teknis:
Pemilihan varietas unggul
Pengaturan jarak tanam
Sanitasi Lahan
Dengan cara Biologi
Penggunaan pestisida biologi dan
musuh alami
Dengan cara Mekanik
Eradikasi, Pencabutan , Pasak
Kayu pada lobang gerekan dan pembakaran
Dengan cara Kimia
Penggunaan pestisida
E. Panen
Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70 %. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70 %. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemetikan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tepat
pada ruas cabang bunga di atas daun terakhir, usahakan berhati-hati agar daun
tidak ikut terpetik , kemudian dimasukkan kedalam kantong kain atau keranjang
yang telah disiapkan, menggunakan tangga bambu , serta tidak merusak daun
disekitarnya pada waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhadap
rendemen dan mutu bunga cengkeh serta miyak atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh yang tepat yaitu apabila bunga
sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga
cengkeh masih muda (sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering
yang keriput, kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu (tidak enak).
Sedangkan apabila pemetikan terlambat (bunga sudah mekar) setelah dikeringkan
akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman rendah.
F. Penanganan Bunga Cengkeh
Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan dari
tangkai/gagang dan dikeringkan secara terpisah. Pada tahap ini dilakukan
pemisahan antara bunga cengkeh yang baik, bunga yang terlalu tua dan yang
terjatuh, setelah itu bunga cengkeh segera dikeringkan.
Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemurnya dipanas
matahari langsung atau menggunakan pengering buatan.
- Bunga cengkeh yang akan dijemur dihamparkan pada alas
tikar, anyaman bambu (giribig) atau plastik, atau pada lantai jamur yang diberi
alas plastik.
- Selama proses pengeringan cengkeh dibolak-balik agar
keringnya merata.
- Proses pengeringan dianggap selesai apabila warna bunga
cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan, mengkilat, mudah dipatahkan
dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10 – 12 %.
- Lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari sekitar 3
– 4 hari
G. Penyimpanan
Cengkeh yang sudah kering di bersihkan terlebih dahulu dari
kotoran-kotoran seperti : gagang, polong, biji mati, debu, cengkeh kecil,
kelopak, dan benda asing seperti plastik, kerikil, kertas, dll.
Cengkeh yang sudah bersih dimasukan ke dalam karung goni dan
simpan di gudang penyimpanan
Semoga bermamfaat untuk saudara/i yang membaca artikel saya
BalasHapus